Judul Buku : The Secret
Penulis : Rhonda Byrne
Alih Bahasa : Susi Purwoko
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan : I, 2007
Tebal : xviii+ 232 Halaman
Buku The Secret karya Rhonda Byrne dalam dua bulan terakhir menjadi perbincangan, khususnya peminat buku-buku pengembangan pribadi atau motivasi. Bahkan motivator sekelas Tung de sem Waringin membahasnya dalam seminar di Jakarta pekan lalu. Tidak hanya itu, lembaga pengembangan pribadi seperti Kata Hati pimpinan Erbe Sentanu, juga mengupasnya secara khusus di kelas terbatas di Jakarta maupun Surabaya. Di Amerika, buku yang di-launching pada 2006 setelah film The Secret ditayangkan, langsung dibedah dalam acara Oprah Show asuhan Oprah Winfrey. Tak heran di Amerika buku ini jadi best seller versi New York Times.
Tentang rahasia yang diungkapkan buku The Secret, Napoleon telah menyinggungnya dalam kata pengantar buku Think and Grow Rich. Formula rahasia itu, katanya, memuaskan keinginan orang-orang yang siap mendapatkannya (hlm. 5, Think and Grow Rich).
Demikian pula dalam soal hukum tarik-menarik, yang merupakan ikon menonjol The Secret, Napoleon mengatakan: Otak kita dikelilingi oleh semacam magnet yang berasal dari pikiran-pikiran yang mendominasi benak kita. Dengan mekanisme yang rumit,"magnet- magnet" itu juga akan menarik semua kekuatan, orang, dan situasi yang selaras dengan pikiran dominasi kita (hlm. 37 Think and Grow Rich).
Tentang berpikir positif karya Bryne ini memang sudah banyak dibahas para penulis pengembangan pribadi. Tampaknya Rhonda hanya mengganti kemasannya. Apalagi ditunjang film The Secret, menjadikan buku ini seolah-olah merupakan tema baru. Hanya saja, ketika mengupas cara menggunakan rahasia (The Secret), buku ini terasa mengesampingkan keberadaan Tuhan. Coba kita simak kalimat ini: meminta apa yang Anda inginkan kepada Semesta' (hlm. 78).
Bagi Rhonda, semesta adalah segalanya. Coba simak ungkapan selanjutnya: Jadi, ketika Anda merasa buruk, ini adalah komunikasi dari semesta yang berkata, "Peringatan! Ubah pikiran sekarang juga. Tercatat frekuensi negatif. Ubah frekuensi. Mulai menghitung mundur untuk perwujudan. Peringatan!"
Lalu, "Lain kali, ketika Anda merasa buruk atau merasakan emosi negatif, dengarkan sinyal yang Anda terima dari semesta. Pada saat itu juga Anda akan menghalangi kebaikan mendekati Anda karena Anda sedang berada di suatu frekuensi negatif. Ubahlah pikiran Anda dan pikirkan sesuatu yang baik. Ketika perasaan-perasaan yang baik mulai datang, Anda akan mengetahuinya karena Anda sudah memindahkan diri ke suatu frekuensi yang baru, dan Semesta telah mengukuhkannya dengan perasaan yang lebih baik(hlm. 37).
Buku ini lebih mengedepankan kekuatan akal dan kekuatan alam. Perilaku dan keinginan manusia seolah-olah hanya bergantung pada kekuatan alam. Misalnya, pada bab "Cara Menggunakan Rahasia", menyinggung proses penciptaan keinginan seseorang, Lisa Nichols, penasihat dan motivator pemberdayaan pribadi mengatakan, dalam meminta, berilah tugas kepada semesta. Biarkan semesta mengetahui apa yang Anda inginkan. Semesta selalu merespons pikiran-pikiran Anda (hlm. 51). Sedangkan Dr Joe Vitale menegaskan, semesta akan menyusun ulang dirinya dan mewujudkannya bagi Anda (hlm. 56).
Konsep cara berpikir positif dalam buku ini memang cukup lengkap. Hanya saja, ada yang aneh dan janggal. Dalam buku Rhonda Byrne ini, Tuhan diabaikan. Di mana posisi Tuhan? Apakah Rhonda Byrne telah menggantikan zat Tuhan yang Mahaagung dengan http://career.ubaya.ac.id
THE SECRET
Senin, 22 Maret 2010
Diposting oleh Arsyad Hamsah di 01.24
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar